Cerpen Lingkungan Hidup
"PARADISE AROUND ME"
Ayam mulai berkokok seperti
sedia kala. Matahari pagi ini berkilau dengan cahayanya yang amat indah dari
biasanya. Mungkin tak biasanya,tetapi setiap harinya matahari memang
memancarkan kilauan cahayanya yang hangat nan indah. Hanya saja pagi ini berbeda
dari biasanya. Entahlah itu hanya perasaan ku atau memang suasana hatiku yang
sangat siap menyambut tantangan tantangan yang muncul dari hari ini. Jadi
kuputuskan untuk tidak melewatkan pagi ini untuk berdiam diri dirumah.
06.00
Berlari-lari kecil menuju
sebuah taman. Kuhirup aroma rerumputan dan bunga-bunga liar yang berada di
sekitarku. Aroma itu sungguh menyengat jadi ku biarkan saja aromanya masuk melalui celah hidung ini.
“Aku suka suasana pagi”. Aku menghela napas melihat sekeliling
sembari tersenyum riang dan merasakan sejuknya setiap detik hembusan angin pagi
yang masuk melalui pori-pori kulitku.
Detik,menit pun berlalu.
Seperti biasanya perkotaan,aku tak semakin suka jika hari matahari semakin
naik. Aku menerka lebih jauh, kulihat tempat di ujung sana,tidak, tidak hanya
di ujung sana rupanya ada dimana-mana, hiruk pikuk kendaraan yang tiada
hentinya melaju di jalan. Disana juga banyak
terdapat asap-asap pabrik yang mengepul tinggi seakan ingin menutupi seberkas
awan putih di langit. Entahlah, memang inilah resiko yang sudah seharusnya
dibiasakan untuk tinggal di daerah perkotaan.
Jam menunjukkan pukul 07.15.
Aku sampai lupa bahwa hari ini aku akan melakukan sebuah perjalanan petualangan
bersama temanku.Petualangan untuk melewati indahnya alam ciptaan-Nya yang kian
waktu tak pernah tersandingi oleh buatan siapapun, keindahan alam yang tak akan
pernah ada habisnya setelah diberi sebuah sentuhan indah alami dari Sang
Pencipta.
Aku bersiap. Batinku tak
henti-hentinya riang nan ria menanti akan keindahan apa lagi yang akan
dilihatku di sebuah wilayah terpencil yang masih murni tak ada polusi udara
macam perkotaan ini.
Kumulai perjalanan ku
bersama temanku dengan naik kereta. Tidak,tidak hanya naik kereta. Kami harus
melewati beberapa transportasi terlebih dahulu untuk sampai ditempat tersebut.
Tak apa,walau lelah dalam perjalanan,semua akan terbayar saat melihat fonemena
pemandangan disana secara langsung.
“kuat-kuatlah kamu wahai kaki.” Aku bergumam pada diriku sendiri.
---
Sesampainya didaerah
tersebut, aku amatlah senang. Tetapi aku bingung,mana pemandangan yang
dijanjikan teman ku itu, Tak kujumpai pemandangan yang ada di bayang-bayangku
sebelumnya. Rasa lelahku ternyata tak terbayarkan. Pikiranku mulai
kemana-mana.huft
Ternyata untuk tiba ditempat
sasaran yang dituju,aku harus menempuhnya sejauh 8km kurang lebih. Aku terpekik
mendengarnya. Tak kusangka,jaraknya sejauh itu.
‘Kalau begini caranya,aku tak usah ikut lah ya’. Logika ku berkata
seperti itu.
Tetapi
hatiku berbeda lagi, ‘Apa aku tidak menyesal nantinya?Kalau ternyata disana
pemandangannya jauh lebih dari yang aku bayangkan.’
Huah aku bingung.Baiklah akhirnya
temanku memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan.Tetapi kali ini kami tak
jalan. Melainkan menaiki mobil sewaan yang khusus menuju ke tempat sasaran
kami. Ku nikmati saja setiap hembusan angin yang masuk melalui celah-celah kaca
mobil yang terbuka. Ku hirup dalam-dalam sampai otakku dapat merasakkan betapa
segarnya udara ini.
***5 km berlalu*
Pemandangan dari atas sini mulai
terlihat. Mulai terlihat sebuah gunung dan bukit-bukit disekitarnya. Ditambah
lagi udara dan air yang masih belum
tercampur oleh polusi-polusi dari tempat yang hiruk pikuk kendaraan berlalu
lalang. Seperti tak ingin terlewati oleh setiap detik kilauan indah yang
diberikan sentuhan Sang Pencipta,kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan
kami dengan berjalan kaki. Kupikir ini tidak terlalu melelahkan, selama masih
ada panorama indah yang siap menghibur kami sepanjang perjalanan menanjak ini.
Aku terus berjalan diatas
bukit-bukit indah Ciptaan-Nya. Pernah aku berfikir, tak sakitkah bukit atau
gunung ini saat ku injak? Saat dilewati orang banyak? Entahlah,itu rahasia
Allah yang murni atas kuasa-Nya lah semua menjadi seperti ini. Aku hanya patut
bersyukur. Taka da lagi kata-kata yang dapat aku ucapkan ketika Allah
menampakkan dengan jelas buatan-Nya.
Lalu apa lagi yang dapat aku
dustai? Tak ada. Ya memang tak ada. Kali ini aku hanya dapat menghirup udara
segar ini lalu menghembuskannya,kulakukan itu berulang kali. Aku suka seperti
ini. Tanganku aku rendam diselokan air. Bukan,air ini bukan seperti selokan air
yang terdapat pada perkotaan, yang sudah tercampur limbah. Air ini jernih air
yang mengalir murni dari gunung yang tak jauh dari tempat ku berdiri sekarang
ini.
Kubasuh wajahku dengan air
yang mengalir didekat dinding-dinding berlumut yang terdapat di sepanjang jalan
yang mendaki ini. Segarnya.
Tak terasa sudah sejauh ini
kami berjalan tapi tak kujumpai tanda-tanda bahwa tempat tujuan kami telah sampai.
Tapi tak apa,tetiadalah hal yang menyenangkan dibalik rasa kelelahan ku ini.
Semakin mendaki,semakin dingin rasanya udara yang masuk ke pori-pori kulitku
ini. Kurasakan udara dingin ini masuk melalui celah manapun untuk hinggap
ditubuhku supaya aku merasa menggigil karnanya.
Makin menanjak.Makin jauh perjalanan.Makin dekat dengan
tujuan. Yap,masih ku lalui perjalanan ini dengan penuh perasaan hati nan riang.
Ku lalui berkilo-kilo meter jalan mendaki nan jauh ini dan ditemani oleh
panorama indah serta jurang jurang yang berada di sepanjang jalan
“Huah indahnya bumi ku ini jika terjaga keindahannya.Ini baru didaerah
Mega Mendung. Belum lagi keliling Indonesia yang kita jelajahi!!!” Ucap
salah seorang temanku sembari berteriak kecil.
“Yap dia benar. Ini
baru di daerah Mega Mendung. Belum lagi keliling Indonesia yang kita jelajahi
sampai ke seluk beluknya. Huah indahnya bumi pertiwi ini jika dilihat lebih
dekat.Terima kasih ya Allah,masih kau izinkan kami menikmati
keindahan-keindahan milikMu” Gumamku.
*Sampai tempat tujuan*
Sampai.Ya sampai.Ini benar-benar sampai. Akhirnya…setelah
sekian lama perjalanan yang cukup
panjang untuk sampai ke tempat tujuan ini. Curug Panjang. Daerah wisata yang
berada di tengah pedesaan warga Mega Mendung yang letaknya tak bisa ditempuh
dengan bis pariwisata. Melainkan mobil sewaan yang tersedia disana.Tetapi tak
puas rasanya jika hanya sekedar sampai ditempat tujuan ini tanpa melakukan
suatu aktivitas. Akhirnya ku putuskan untuk menikmati area wisata yang
sederhana ini namun masih sangat ramah lingkungannya.
Menghela nafas sejenak.Cukup
senang rasanya bisa sampai ketempat tujuan ini tanpa melewatkan panorama indah
disepanjang jalan menuju tempat ini. Terlihat dari jauh kabut pucat menyelimuti
dataran basah itu dan matahari pagi memancarkan cahayanya yang berkilau, tanpa
disadari aku melangkah bagai mimpi ke tempat itu, lalu duduk sejenak ditengah
bebatuan air terjun yang indah itu. Disekelilingku tampak bunga-bunga kecil
liar yang tumbuh bagai sekumpulan peri kecil yang bersinar disamping
bebatuan-bebatuan besar tempat berpijak para manusia untuk melangkah dari satu
tempat ke tempat yang lain di Curug ini.
Terdengar gemericik-gemericik air beserta suara bergemuruh manusia yang terlihat amat menikmati area wisata tersebut. Setiap orang saling berendam didalam air yang jernih nan dingin itu. Air yang asli dari pegunungan. Dan hatiku ikut bergemuruh untuk cepat-cepat ikut andil dalam menikmati keindahan alami itu.
Terdengar gemericik-gemericik air beserta suara bergemuruh manusia yang terlihat amat menikmati area wisata tersebut. Setiap orang saling berendam didalam air yang jernih nan dingin itu. Air yang asli dari pegunungan. Dan hatiku ikut bergemuruh untuk cepat-cepat ikut andil dalam menikmati keindahan alami itu.
Ku hirup udara sejuk ini
dalam-dalam sambil memejamkan mata sejenak. Batin ini tak henti-hentinya
berdecak kagum atas Ciptaan-Nya yang sungguh tetiadalah bandingannya. Kaki ini
mulai berpijak dari satu batu ke batu yang lain. Lalu mencoba memasukkan kaki
kedalam air yang tidak terlalu dalam ini. Huah. Kurasa aku tidak ingin pulang
kalau seperti ini rasanya. Ku basuh wajahku perlahan yang sedari tadi kusam
akibat perjalanan nan jauh menuju tempat ini.
“SEGARNYA!!!!!!!!” Pekik temanku.
“GAK SERU KALAU KITA CUMA BERDIAM DIRI AJA! AYO NYEBUR!!!!” teriak salah
seorang temanku dari kejauhan.
***
*BYURRRRR*
Bajuku basah semua. Rasa air yang dingin ini dengan cepat
masuk ke dalam kulitku dan rasanya seperti ada yang menusuk-nusuk dikulit ini. Temanku
menyibakkan ku air dengan suatu alat yang dipegangnya. Aku tertawa karenanya.
Akhirnya ku balas perbuatan mereka dengan saling menyibakkan air kepada
teman-teman yang lain.
Oh Allah….
Amat banyak sekali surga dunia ini jika kami menyadarinya.
Ingatkan kami jika kami berbuat kerusakan terhadap ciptaan-Mu.
Ingatkan kami jika kami melampaui batas.
Ingatkan kami jika kami tidak bersyukur karenanya.
Amat banyak sekali surga dunia ini jika kami menyadarinya.
Ingatkan kami jika kami berbuat kerusakan terhadap ciptaan-Mu.
Ingatkan kami jika kami melampaui batas.
Ingatkan kami jika kami tidak bersyukur karenanya.
O Allah…
Banyak surga dunia disekeliling ku
Ingatkanlah aku untuk senantiasa bersyukur
Senantiasa melihat alam sekitar
Senantiasa tidak berbuat kerusakan
Senantiasa saling menyayangi antar makhluk ciptaan-Nya
Senantiasa berbuat hal-hal kebajikan terhadap lingkungan hidup
O Allah…Bantu kami agar kami mampu menjaga alam ini hingga pada akhir waktu yang Engkau tetapkan nanti.
Banyak surga dunia disekeliling ku
Ingatkanlah aku untuk senantiasa bersyukur
Senantiasa melihat alam sekitar
Senantiasa tidak berbuat kerusakan
Senantiasa saling menyayangi antar makhluk ciptaan-Nya
Senantiasa berbuat hal-hal kebajikan terhadap lingkungan hidup
O Allah…Bantu kami agar kami mampu menjaga alam ini hingga pada akhir waktu yang Engkau tetapkan nanti.
Komentar
Posting Komentar